Selasa, 08 Mei 2012

Kepemimpinan Dalam Organisasi

PENGERTIAN Kepemimpinan(Leadership) adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha – usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan – tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang(lemah). TEORI KEPEMIMPINAN 1. Teori sifat kepemimpinan Keith Davis mengihtisarkan ada empat cirri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu : a. Kecerdasan(intellegence) b. Kedewasaan social dan hubungan social yang luas(social maturity and breath) c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi d. Sikap – sikap hubungan manusiawi 2. Teori kelompok Teori ini dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social yang menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujun kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. 3. Teori situasional(contingency) Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kepemimpinan. 4. Teori Path-Goal Teori ini menganalisa engaruh(dampak) kepemimpinan terutama perilaku pmimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN A. Otokratis, mempunyai cirri-ciri: 1) Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin 2) Teknik-teknik dan langkah-langkah kgiatan didikte oleh atasan setiap waktu B. Demokratis, mempunyai cirri-ciri : 1) Semua kebijaksanaan terjasi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin 2) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas dilakukan oleh kelompok C. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri : 1) Kebebasan [enuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin 2) Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas D. Analisi kepegawaian, hubungan dan kerjasama yang efektif dapat ditentukan oleh adanya analisis kepegawaian(personal analysis) yang merupakan proses usaha yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan dalam rangka peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan tenaga kerja demi tercapainya tujuan. Sumber : http://arraghma.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar